Jumat, 23 Januari 2009

Kabinet Israel menginstruksikan IDF menahan penembakan



Kabinet Israel mengambil keputusan pada tanggal 17 Januari meminta Angkatan Bersenjata Israel (Israeli Defence Force-IDF) untuk menahan serangan terhadap organisasi teroris di Gaza mulau hari Minggu 18 Januari, pukul 2 siang hari.

Penembakan oleh Hamas di bagian selatan Israel untuk selama 8 tahun terakhir (dengan sekitar 10.000 roket dan misil) telah menyebabkan hampir 1 juta penduduk sipil Israel diancam terancam terror, menyebabkan kematian, luka serta terganggunya kehidupan sehari-hari akibat banyaknya serangan terror. Situasi yang tidak dapat dibiarkan ini mendorong pemerintah Israel mengambil tindakan demi melindungi penduduk sipilnya, setelah berusaha menahan diri dan mengusahakan masa tenang.

Operasi Cast Lead telah menyebabkan kerusakan berat dan tak terduga pada pemerintahan Hamas dan infrastruktur terornya. Ratusan teroris telah tewas terbunuh, pemerintahan Hamas dan infrastrukturnya telah benar-benar hancur, ratusan target telah dihancurkan, termasuk terowongan yang digunakan untuk penyelundupan senjata, tempat prsembunyian senjata, pusat komando dan kamp pelatihan, dan manuver Hamas telah diamankan

Usaha diplomatic, diikuti dengan operasi militer, menyatukan koalisi regional dan internasional untuk menyerang penyelundupan senjata dan menciptakan serangkaian mekanisme, pemahaman dan cara operasi untuk mengakhiri pembangunan persenjataan Hamas, dan mengalangi penetrasi Iran. Komunitas internasional, dipimpin oleh AS dan negara-negara Eropa, bersama dengan elemen pragmatik di dunia Arab yang dipimpin oleh Mesir, semuanya adalah mitra dalam proses ini. Dalam kerangka ini, pemahaman khusus dicapai antara Israel dan Mesir. Israel yakin bahwa ada komitmen yang mendalam dari semua mitra untuk bertindak dengan kesungguhan.

Untuk alasan inilah Israel mengambil keputusan untuk secara postif merespon permintaan Mesir untuk menahan serangan. Israel akan terus melakukan dialog politik dengan pemimpin moderat Palestina, dengan tujuan mencapai perdamaian abadi dengan negara tetangganya Palestina. Sejalan dengan melawan teror, pemerintah Israel melaksanakan proses perdamaian yang jelas dengan Presiden Mahmoud Abbas dan PM Fayyad. Hamas dengan sengaja telah menolak negosiasi dan semua bentuk pernyataan damai dengan Israel, dan menjadi penyebab utama ketidakstabilan di kawasan. Ini pula yang membentuk ideologi dasar kerjasamanya dengan Iran.

Bila Hamas memilih untuk melanjutkan aksi terror dan penembakab, maka IDF akan memulai kembali aktivitasnya melindungi para warga sipil Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar