Jumat, 23 Januari 2009

Hamas merampas bantuan kemanusiaan, dan membunuh anggota kelompok Fatah


(Klik di gambar untuk memperbesar)


(Klik di gambar untuk memperbesar)

Kantor Berita Yordania
Kelompok bersenjata merampas bantuan dari Yordania di Jalur Gaza

(Petra – 20 Jan 2009)

“Sekelompok orang bersenjata pada hari Selasa telah merampas konvoi bantuan dari Yordania setelah memasuki Jalur Gaza melalui perbatasan Karem Abu Salem, demikian informasi yang diterima Petra. Konvoi bantuan yang dikirim oleh Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), dipindahkan ke truk lokal dan dikendarai oleh pengemudi lokal setelah melintasi King Hussein Bridge”

UNRWA menantikan konvoi tersebut dan akan menurunkan muatannya ke gudang-gudang di Gaza untuk kemudian didistribusikan kepada penduduk di sana. Kelompok bersenjata tersebut melepaskan tembakan ke arah pengemudi setelah melintasi perbatasan Karem Abu Salem dan memaksa untuk mengalihkan tujuannya ke gudang-gudang mereka. UNRWA telah meminta perusahaan angkutan untuk menghentikan pengiriman yang di rencanakan untuk dikirim pada hari Selasa dan Rabu sampai masalah perampasan konvoi diselesaikan.

http://www.petranews.gov.jo/nepras/2009/Jan/20/19000.htm

Jerusalem Post

Hamas menyerang truk-truk pengangkut bantuan dan menjual suplai bantuan tersebut

(Yaakov Katz dan JPost.com Staff - 12 Januari 2009)

“Hamas pada hari Senin menyerang sekitar 100 truk pembawa bantuan yang telah diperbolehkan memasuki Jalur Gaza, mencuri isinya dan menjualnya kepada penawar tertinggi. IDF menuturkan, karena aktivitas pengiriman dikoordinasikan oleh UNRWA dan Palang Merah, Israel tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegah aksi tersebut, demikian Radio Israel melaporkan”.

“Petugas keamanan di Karem Shalom telah menggagalkan usaha penyelundupan barang-barang elektronik, berkedok bantuan kemanusiaan ke Gaza. Barang-barang elektronik termasuk komputer, kamera infra merah, oven, microwave dan barang elektroik lainnya”.

http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1231424932109&pagename=JPost/JPArticle/ShowFull

Jerusalem Post

“Hamas mencederai anggota kelompok Fatah di Gaza”

(Khaled Abu Toameh, 19 Januari 2009)

Anggota milisi Hamas telah menangkapi beberapa ratus aktivis dari kelompok Fatah yang dicurigai “bekerjasama” dengan Israel dalam operasi Cast Lead, demikian anggota-anggota Fatah di Jalur Gaza menuturkan kepada Jerusalem Post pada hari Selasa. Mereka mengatakan pemeriksaan terhadap Fatah makin menjadi sejak gencatan senjata diberlakukan pada hari minggu pagi.

Anggota Fatah dan saksi mata mengatakan penahanan dilakukan di gedung sekolah dan rumah sakit yang dijadikan tempat interograsi.

Hamas juga telah memerintahkan penahanan rumah atas ribuan pengikut Fatah dan aktivisnya di Jalur Gaza segera setelah operasi militer dimulai.

Perwakilan Fatah di Ramallah mengatakan kepada the Post bahwa sedikitnya 100 anggotanya telah terbunuh atau terluka akibat pemeriksaan Hamas. Beberapa telah disiksa secara brutal, tambahnya. Wakil tersebut mengatakan penyerang tersebut adalah bagian dari satuan bersenjata Hamas, Izaddin Kassam, yang juga merupakan Pasukan Keamanan Internal.

Menurutnya, paling sedikit tiga tahanan telah dicongkel matanya oleh para interrogator, yang menuduhnya telah membantu Israel dengan informasi mengenai lokasi anggota kelompok militer Hamas dan pejabatnya.

Beberapa pemimpin Hamas dan jurubicaranya beberapa hari lalu menuduh bahwa para anggota Hamas di Jalur Gaza telah memata-matai pergerakan mereka dan menginformasikannya kepada Israel. Dua pejabat Hamas, Salah Bardaweel dan Fawzi Barhoum, menuduh Presiden Daerah Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan “mata-matanya” di Jalur Gaza memberikan informasi kepada Israel mengenai keberadaan menteri interior Hamas Said Siam, yang telah tewas dalam serangan udara IAF pada rumah saudara nya di kota Gaza minggu lalu.

Pejabat Fatah di Ramallah mengatakan, selain tidak beralasan, tuduhan itu bertujuan menjadi dasar bagi Hamas untuk menyerang aktivis Fatah secara membabi buta di Jalur Gaza. “Mereka takut berhadapan dengan Israel dan banyak milisi Hamas malah melarikan diri saat bertempur.” katanya. ”Hamas kini melampiaskan kemarahan dan frustasinya kepada anggota Fatah di sana.”

Saksi mata mengatakan milisi Hamas telah mengubah beberapa sekolah dan rumah sakit menjadi tempat penahanan sementara bagi beberapa puluh anggota Fatah dan pendukungnya yang dicurigai menolong Israel selama peperangan. Saksi mata mengatakan sebuah rumah sakit anak dan sebuah rumah sakit jiwa di kota Gaza, juga beberapa sekolah di Khan Yunis dan Rafah, merupakan beberapa di antara tempat yang dijadikan Hamas sebagai tempat penyiksaan.

Aktivis Fatah di Jalur Gaza menyatakan sebanyak 80 anggota faksinya telah ditembak kakinya atau dipatahkan tangannya karena diduga melanggar status tahanan rumah yang diperintahkan Hamas. “Apa yang terjadi sekarang di Jalur Gaza adalah pembunuhan besar-besaran yang dilakukan Hamas terhadap Fatah,” jelasnya. “Di manakah Hamas pengecut ini saat tentara Israel ada di sana ?”

Aktivis mengatakan bahwa angkatan bersenjata Hamas juga telah menyita telepon seluler dan komputer milik ribuan anggota Fatah setempat beserta pendukungnya.

Keluarga dari Abed al-Gharabli - seorang mantan petugas keamanan Fatah yang pernah dipenjara selama 12 tahun di penjara Israel, mengatakan ia diculik oleh sekelompok milisi Hamas yang menembaknya di kedua kakinya setelah ia dianiaya dengan kejam.

Ziad Abu Hayeh, seorang dari komandan angkatan bersenjata Fatah, Aksa Martyrs Brigade, dilaporkan kehilangan penglihatannya setelah orang-orang Hamas mencungkil matanya. Menurut aktivis Hamas, Abu Hayeh diculik dari rumahnya di Khan Yunis oleh milisi Hamas.

Pendukung Fatah mengatakan bahwa pada beberapa insiden, milisi Hamas menculik para aktivis Hamas saat mereka menghadiri pemakaman korban tewas selama masa perang. Dalam beberapa kasus lain, para aktivis ini ditahan dan ditembak kakinya saat mereka kedapatan tersenyum pada publik – tindakan ini dinilai oleh Hamas sebagai ekspresi sukacita atas serangan militer Israel.

Hari Sabtu malam, tiga orang bersaudara dari keluarga Subuh diculik oleh milisi Hamas dan dibawa ke Mesjid Abdel Aziz Rantisi di Khan Yunis, di mana mereka ditembak kakinya, demikian laporan wartawan setempat pada Post. Dalam aksinya baru-baru ini, juru tembak Hamas telah menewaskan Hisham Tawfil Najjar, 80, setelah menyerbu rumahnya dan memukuli ke 4 anaknya – semuanya adalah aktivis Fatah.

Fahmi Za’areer, jurubicara Fatah di Tepi Barat, menyatakan sedikitnya 16 aktivis Fatah telah dieksekusi oleh Hamas dalam beberapa hari terakhir ini. Ia mengutuk kekerasan yang dilakukan Hamas terhadap Fatah dan memperingatkan agar tidak terjadi pertumpahan darah di Jalur Gaza.

http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1232292907998&pagename=JPost%2FJPArticle%2FShowFull

Salam sejahtera!

Selamat datang di website Israel berbahasa Indonesia. Tujuan website ini untuk mendukung proses dialog dan saling pengertian di antara orang Indonesia dan Israel.

Kami menyadari dengan pengetahuan dan informasi yang lebih banyak tentang Israel akan membuat orang Indonesia mengerti lebih baik tentang Israel; masyarakat, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan, kesusasteraan dan keseniannya.

Kami mengerti tujuan utama membuka dialog ini dan membangun jembatan baru bagi pemahaman menuntut kemauan untuk saling memahami satu dengan lainnya, meski mungkin kadang kala kita tidak dapat selalu sejalan.

Karena itu kami mengundang anda menjelajahi Israel, mengenal masa lalunya dan keadaannya sekarang.

Anda bisa menghunbungi kami melalui press@singapore.mfa.gov.il jika anda ada pertanyaan mengenai situs kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar